Sunday, July 1, 2012

Pindah


Pindah. Seseorang atau sekelompok orang memeutuskan untuk tinggal di tempat baru, dimana mereka akan merasa lebih nyaman dan aman. Tapi buatku, pindah itu ya perpisahan. Pindah = Pisah.
Hari ini seorang teman kost memutuskan pindah ke tempat lain. Keputusan yang ingin ku ambil jauh hari bahkan sebelum ada orang lain yang menempati kamar kamar kosong di sebelahku. Bulan bulan pertama disini cuma perasaan nyaman dan aman yang menyelimuti. Walau memang ada satu dua hal yang kurang ku sukai. Tapi saat ku berpikir ingin pindah, hal itu hanya berakhir di pikiran ku. Di angan angan ku. Juga sebatas omongan dengan beberapa teman.
Tentu saja aku juga sudah pernah mengalami pindah kost. Beberapa kali bahkan. Saat pertama kali pindah, aku tidak bertemu dan tidak berpisah dengan teman teman lain dalam satu kost. Aku pindah saat semua orang berlibur. Bahkan pemilik kost pun tak sempat kutemui, hanya sempat mengirim kabar lewat pesan pendek dari ponsel. Kali kedua aku hanya berpamitan pada penjaga kost. Begitu saja. Kali ketiga karena aku merasa cukup dekat dengan ibu pemilik kost, kami bahkan sempat melakukan pelukan perpisahan. Dan aku memberi sedikit makanan sebagai tanda pindah. Pindah selanjutnya hanya ada aku dan pemilik kost. Dan sekarang aku disini dengan belum ada kemauan kuat untuk benar benar pindah ke tempat baru lagi.
Dari semua tempat kost yang ku tempati, tak pernah ada teman kost yang menjadi begitu dekat dengan ku. Sengaja. Karena ku selalu dan menanamkan dalam pikiran bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Yang membuat ku hanya sedikit bercengkrama dengan teman teman yang berada di bawah atap yang sama dengan ku.
Kembali ke hari ini, teman yang memutuskan pindah tentunya juga tidak begitu dekat dengan ku. Tapi dia teman kost pertama yang kami saling bertukar nomer ponsel. Aneh memang. Aku yang tak suka bersosialisasi di area yang seharusnya bisa menjadi keluarga baru ini tak pernah berkeinginan untuk menjadi dekat dengan siapapun, malah memilih saling betukar nomer ponsel. Hal yang mungkin dirasa oleh orang lain sebagai hal yang biasa diantara teman satu atap.
Mungkin saat ini aku hanya terlalu sensitif. Tidak bisa menerima begitu banyak perpisahan. Terlalu banyak perpisahan yang terjadi dalam waktu dekat membuat ku larut dalam kenangan. Perpisahan dengan teman, hanya untuk liburan memang. Tapi karena ku terlanjur selalu berdua disaat apapun dengannya, membuat ku sulit untuk melewati hari sendiri. Perpisahan dengan seorang teman pria yang memutuskan akan menikah dalam waktu dekat. Dia bukan mantan pacar tentunya, hanya seorang teman yang mau meluangkan waktunya untuk ku yang sering merasa kesepian. Juga perpisahan dengan seseorang yang kusayangi. Dia adalah kunci kokoh ku. Agar aku selalu berdiri tegak, tegar dan selalu kuat. Perpisahan yang tak ku inginkan tapi harus tejadi karena kami tak punya pilihan. 
Pindah atau perpisahan, aku ingin jika mengalaminya nanti adalah saat semua orag melepasku dengan senyum. Dengan ikhlas yang menggantung di setiap hati mereka. Dengan semua doa baik yang mereka tujukan untuk ku. Dan semua pengharapan baik untuk tempat baru yang lebih nyaman dan aman bagiku.
Bandung, 2 juli 2012
Awal lembaran baru untuk seorang teman

buah dari teman :)