Pindah. Seseorang atau sekelompok orang
memeutuskan untuk tinggal di tempat baru, dimana mereka akan merasa lebih
nyaman dan aman. Tapi buatku, pindah itu ya perpisahan. Pindah = Pisah.
Hari ini seorang teman kost memutuskan pindah
ke tempat lain. Keputusan yang ingin ku ambil jauh hari bahkan sebelum ada
orang lain yang menempati kamar kamar kosong di sebelahku. Bulan bulan pertama
disini cuma perasaan nyaman dan aman yang menyelimuti. Walau memang ada satu
dua hal yang kurang ku sukai. Tapi saat ku berpikir ingin pindah, hal itu hanya
berakhir di pikiran ku. Di angan angan ku. Juga sebatas omongan dengan beberapa
teman.
Tentu saja aku juga sudah pernah mengalami
pindah kost. Beberapa kali bahkan. Saat pertama kali pindah, aku tidak bertemu dan
tidak berpisah dengan teman teman lain dalam satu kost. Aku pindah saat semua
orang berlibur. Bahkan pemilik kost pun tak sempat kutemui, hanya sempat
mengirim kabar lewat pesan pendek dari ponsel. Kali kedua aku hanya berpamitan
pada penjaga kost. Begitu saja. Kali ketiga karena aku merasa cukup dekat
dengan ibu pemilik kost, kami bahkan sempat melakukan pelukan perpisahan. Dan
aku memberi sedikit makanan sebagai tanda pindah. Pindah selanjutnya hanya ada
aku dan pemilik kost. Dan sekarang aku disini dengan belum ada kemauan kuat
untuk benar benar pindah ke tempat baru lagi.
Dari semua tempat kost yang ku tempati, tak
pernah ada teman kost yang menjadi begitu dekat dengan ku. Sengaja. Karena ku
selalu dan menanamkan dalam pikiran bahwa setiap pertemuan pasti ada
perpisahan. Yang membuat ku hanya sedikit bercengkrama dengan teman teman yang
berada di bawah atap yang sama dengan ku.
Kembali ke hari ini, teman yang memutuskan
pindah tentunya juga tidak begitu dekat dengan ku. Tapi dia teman kost pertama
yang kami saling bertukar nomer ponsel. Aneh memang. Aku yang tak suka
bersosialisasi di area yang seharusnya bisa menjadi keluarga baru ini tak
pernah berkeinginan untuk menjadi dekat dengan siapapun, malah memilih saling
betukar nomer ponsel. Hal yang mungkin dirasa oleh orang lain sebagai hal yang
biasa diantara teman satu atap.
Mungkin saat ini aku hanya terlalu sensitif.
Tidak bisa menerima begitu banyak perpisahan. Terlalu banyak perpisahan yang
terjadi dalam waktu dekat membuat ku larut dalam kenangan. Perpisahan dengan
teman, hanya untuk liburan memang. Tapi karena ku terlanjur selalu berdua
disaat apapun dengannya, membuat ku sulit untuk melewati hari sendiri.
Perpisahan dengan seorang teman pria yang memutuskan akan menikah dalam waktu
dekat. Dia bukan mantan pacar tentunya, hanya seorang teman yang mau meluangkan
waktunya untuk ku yang sering merasa kesepian. Juga perpisahan dengan seseorang
yang kusayangi. Dia adalah kunci kokoh ku. Agar aku selalu berdiri tegak, tegar
dan selalu kuat. Perpisahan yang tak ku inginkan tapi harus tejadi karena kami
tak punya pilihan.
Pindah atau perpisahan, aku ingin jika
mengalaminya nanti adalah saat semua orag melepasku dengan senyum. Dengan
ikhlas yang menggantung di setiap hati mereka. Dengan semua doa baik yang
mereka tujukan untuk ku. Dan semua pengharapan baik untuk tempat baru yang
lebih nyaman dan aman bagiku.
Bandung, 2 juli 2012
Awal lembaran baru untuk seorang teman
buah dari teman :)